Sebenernya ini adalah penggalan-penggalan puisi saya yang belum selesai. Entah karena kehilangan ide ato ga dapet feel nya,puisi ini jadi terbengkalai. Saya bingung, puisi-puisi ini apa masih butuh kelanjutan? Akhirnya, saya lebih memilih untuk mempostingnya diblog. Mungkin teman-teman bisa menilai mana yg butuh dilanjutkan dan mana yg sudah cukup demikian adanya. Dan puisi" ini tidak berjudul (coz saya juga bingung mau kasih judul apa hehe)
1)
Awalnya memang tak kusangka
tapi hati ini terlanjur bicara
ibarat mutiara yg tersingkap dari bebatuan
aku menemukan cinta yang tak bertuan
sekian lama ku tenggelam dalam pusaran kesendirian
aku mulai menyadari berdua lebih baik daripada sendirian
2)
Apakah aku akan selamanya cinta?
jujur, aku tak sanggup tuk berjanji
karena aku lebih memilih rasa sayang
sayang untuk selamanya
hingga aku tak sanggup melepasmu
menderita tanpamu
3)
Siapa dia?
yang tega mencuri ketenangan batin ini
siapa dia?
yang dengan mudahnya membuatku rapuh
siapa dia?
yang mampu membendung kesedihanku menjadi kebahagiaan tak terperi
siapa dia?
yang mampu menyembuhkan luka hati yang paling dalam
dan siapa dia?
yang membuatku terus bertanya-tanya seperti ini
4)
Untuk bisa saling mengerti
bukanlah perkara mudah
bukan berarti aku tak sanggup memahami
bukan berarti aku tak mau
aku cuma butuh waktu
aku cuma butuh pengertian
rasa bimbang ini yang menghalangiku
rasa takut ini yang menghantuiku
kehilanganmu tentu menyakitkan buatku
tapi aku juga belum bisa menjanjikan hatiku sepenuhnya untukmu
maaf...
yang kutau, aku juga terluka
1)
Awalnya memang tak kusangka
tapi hati ini terlanjur bicara
ibarat mutiara yg tersingkap dari bebatuan
aku menemukan cinta yang tak bertuan
sekian lama ku tenggelam dalam pusaran kesendirian
aku mulai menyadari berdua lebih baik daripada sendirian
2)
Apakah aku akan selamanya cinta?
jujur, aku tak sanggup tuk berjanji
karena aku lebih memilih rasa sayang
sayang untuk selamanya
hingga aku tak sanggup melepasmu
menderita tanpamu
3)
Siapa dia?
yang tega mencuri ketenangan batin ini
siapa dia?
yang dengan mudahnya membuatku rapuh
siapa dia?
yang mampu membendung kesedihanku menjadi kebahagiaan tak terperi
siapa dia?
yang mampu menyembuhkan luka hati yang paling dalam
dan siapa dia?
yang membuatku terus bertanya-tanya seperti ini
4)
Untuk bisa saling mengerti
bukanlah perkara mudah
bukan berarti aku tak sanggup memahami
bukan berarti aku tak mau
aku cuma butuh waktu
aku cuma butuh pengertian
rasa bimbang ini yang menghalangiku
rasa takut ini yang menghantuiku
kehilanganmu tentu menyakitkan buatku
tapi aku juga belum bisa menjanjikan hatiku sepenuhnya untukmu
maaf...
yang kutau, aku juga terluka
No comments:
Post a Comment