Monday 17 December 2012

logical

Menyedihkan ketika kita merasa sendiri,tak punya teman untuk berbagi,jauh dari orang yang dikasihi,dan mempertanyakan kenapa orang lain lebih beruntung dari kita dalam segala hal.rasanya apa yang mereka dapat begitu mudah diraih dan membuat kita berpikir betapa slama ini saya sangat tidak beruntung.Tapi sesungguhnya itu hanya pandangan subjektif semata,karena bagaimanapun Allah sudah menggariskan jalan hidup bagi hamba-hambanya.entah itu dia mengalami kehilangan,kebahagiaan,kesedihan,dan lain sebagainya.Aku percaya tak ada yang tak mungkin,dan aku jg percaya bahwa stiap manusia punya sisi kelam masing-masing.cara berpikir saya, jujur seperti itu.tapi entah perasaan saya yang seorang perempuan terkadang lebih mendominasi pemikiran pendek yang sering melintas dan jadi pikiran yang sedikit mengganggu.Saya ingin menjadi orang yang slalu mengedepankan logika dari segalanya.saya ingin jadi perempuan yang logis,mengesampingkan perasaan emosional yang sudah menjadi kodrat saya.Sedikit banyak saya memang merasa berbeda dari perempuan lain terutama dalam cara berpikir dalam menghadapi sesuatu.Seperti halnya phobia terhadap binatang,jujur saya jg tidak tau binatang apa yg saya takuti.setahu saya tidak ada,tapi saya takut pada pergerakan binatang yang mungkin mengancam keselamatan saya.jadi klo hanya sekedar kecoa,ulat,kucing,dll.tidak ada masalah buat saya, paling cuma merasa jijik saja. Akhir" ini saya banyak baca buku tentang wanita islam.saya banyak menemukan hal" baru.dan tentu saja,saya hanya akan mengambil apa yang menurut saya masuk akal dan sesuai dengan pemikiran saya.Saya bukan orang yang mudah dicekoki paham" illegal.karna saya akan selalu bertanya hal" yang prinsipil.begitupun jika ada yang meyakinkan saya,saya hanya akan percaya pada orang yg sudah lama saya kenal watak dan tabiatnya.Perbedaan memang sudah saya hadapi semenjak saya bisa berpikir.dulu saya punya teman non muslim.dia baik dan tidak macam-macam orangnya.saya sempat duduk sebangku dengannya dan kemudian stelah beberapa lama,saya pindah karna merasa tidak nyaman duduk dengannya.tapi jujur,waktu itu pengetahuan saya tentang agama apalagi dalam bab toleransi dengan agama non muslim masih kurang.mungkin dulu saya sedikit mempermasalahkan agamanya,tapi yang saya yakini adalah saya akan berteman dengannya tapi saya tidak ingin terlalu dekat dengannya karna takut terjadi kebablasan yang membuat saya berdosa.memang perasaan ikut andil dalam hal ini,walau bagaimana pun berpikir dgn perasaan tidak boleh hilang dari pemikiran saya.saya ingin pemikiran logis mendominasi otak saya.dan ketika ada intuisi saya yg mengatakan sesuatu akan terjadi,saya tidak ingin mempercayainya.tapi kemudian sesuatu itu benar" terjadi,saya hanya beristigfar karna biasanya sesuatu itu adalah hal yg buruk,karna itulah saya tidak ingin percaya.saya tidak ingin menjadi seorang penebak jitu walau tebakan saya terlalu sering benar.saya anggap itu sebuah kebetulan saja,tidak menjadi keyakinan bahwa intuisi saya selalu benar.

No comments:

Post a Comment